Tips & trik membuat CV yang
baik & benar
Bagi kebanyakan lulusan S1 maupun S2
pekerjaan setelah atau bahkan sesaat sebelum lulus adalah melamar pekerjaan. Dalam
melamar pekerjaan pasti kita diminta membuat resume atau Curriculum Vitae (CV).
Tujuan membuat
Curriculum Vitae
Paradigma dalam membuat resume bagi
kebanyakan fresh graduate adalah untuk mendapat pekerjaan. Paradigma ini tidak
salah tetapi kalau kita menggesernya menjadi untuk dipanggil wawancara atau
seleksi maka seluruh usaha kita akan fokus pada bagaimana supaya kita out of
the crowd diantara berjibunnya pelamar untuk suatu posisi di sebuah perusahaan.
Fokus pada untuk dipanggil wawancara atau seleksi akan membawa kita kepada
usaha-usaha kreatif dan sistematis agar kita (lebih tepatnya resume kita) dapat
membuat prospective employer (calon pemberi kerja) sangat ingin “mengenal kita
lebih jauh” yang akan berujung dengan telepon atau surat panggilan untuk
wawancara atau ikut seleksi. Jadi sejak awal membuat CV atau Resume buang
jauh-jauh pikiran mendapat pekerjaan. Fokuslah pada bagaimana usaha kita untuk
membuat employer tertarik akan diri kita. Ingat…bahwa representasi diri kita
hanya diwakili oleh 1 atau 2 lembar kertas dan kata-kata sementara tidak jarang
satu posisi dilamar oleh lebih dari seribu orang.
CV yang bagus
Seperti apakah CV yang bagus. Format
bakunya mungkin tidak ada, tetapi yang jelas CV yang bagus haruslah menarik
perhatian, menimbulkan impresi yang bagus, menunjukkan pengalaman dan
keterampilan yang relevan. Oleh karenanya Anda harus lakukan segala upaya untuk
menimbulkan hal tersebut diatas.
Sebagai misal pilihlah jenis kertas yang
baik dan sesuaikan dengan karakter pekerjaan yang dilamar serta budaya
perusahaannya. Contohnya jangan sekali-kali menggunakan kertas wangi berwarna
ungu muda untuk posisi-posisi seperti akuntan di sebuah consultant firm yang
terkenal budayanya sangat formal. Sebaliknya mungkin Anda bisa kreatif
menggunakan kertas jenis tertentu dalam usaha out of the crowd untuk
melamar sebuah posisi di Ad agency.
Jangan lupa luangkan waktu untuk
mengecek ejaan. CV yang anda buat harus 100 % bebas kesalahan eja. Ingat CV
merepresentasikan diri Anda jangan, sampai timbul impresi yang kurang baik
tentang diri anda hanya karena masalah ketelitian atau kerapian. Hal ini sepele
seperti ini sangat merugikan.
Kreatif
Ingatlah tujuan membuat CV adalah agar
kita dipanggil untuk wawancara atau seleksi. Jadi gunakan kreativitas anda
untuk out of the crowd. Buatlah diri anda menonjol dan diingat dengan impresi
positif oleh bagian HRD-nya. Sebuah kertas yang dilipat dengan cara unik
berwarna krem muda dengan kertas yang berkualitas tentunya akan sangat menarik
perhatian diantara tumpukan seribu kertas HVS 80 gram putih ukuran A4.
Berempatilah terhadap petugas seleksi
yang harus membaca ribuan surat. Bayangkanlah kejenuhan mereka kalo melihat
yang itu-itu saja, membaca yang begitu-begitu saja. (saya pernah gunakan format
berbeda–seperti surat biasa dalam amplop biasa-untuk “menipu” bagian seleksi
agar aplikasi saya dapat langsung dibaca oleh user). Gunakanlah kreativitas
Anda untuk memberi impresi positif sekaligus membuat Anda menjadi berbeda
diantara ratusan atau ribuan pelamar lainnya dan mendorong HRD atau user
bernafsu untuk segera bertemu dengan Anda.
Sederhana dan
Jelas
Kebanyakan para staf seleksi maupun user
tidak punya banyak waktu untuk membaca CV. Jadi kalau Anda membuatnya secara
jelas, ringkas dan sederhana itu akan memudahkan mereka sekaligus menguntungkan
Anda karena mereka bisa mendapatkan gambaran secara lebih lengkap. Berilah
gambaran keterangan singkat mengenai apa yang anda lakukan dan sebagai apa
Anda. Contohnya sebagai berikut:
Contoh:
EMPLOYMENT
- Web Development & Interner Konsultan Pemasaran. Mengumpulkan informasi untuk memenuhi kebutuhan klien dalam pengembangan web, promosi web dan kampanye internet.
- Pelatihan Fasilitator. Merancang dan Memfasilitasi pelatihan sebagai Chief Instructor atau Co-fasilitator dalam berbagai topik di bidang pengelolaan, sebagian besar disampaikan dengan pendekatan experiential learning, secara individu atau sebagai associate di Asia Resourcing, Kodingsoft, dan perusahaan konsultan lainnya.
- Penelitian. Mengembangkan dan survei Perilaku HR, Audit SDM, dan Kepuasan Pelanggan Survei Pemasaran. Memimpin diskusi kelompok terarah sebagai moderator. Memiliki kemampuan luas dalam statistik (analisis univariat & multivariat).
- Consulting. Bantuan Klien di Beban Kerja Analisis, Penilaian Karyawan, penempatan Eksekutif, Pengembangan Job, Pengembangan Organisasi, Perbaikan Sistem, Kompetensi Pengembangan Model Pelatihan Berbasis Kompetensi dan, Manajemen Sumber Daya Manusia.
Dengan format seperti diatas maka saya
dapat membuatnya hanya menjadi 1 halaman saja. Beberapa orang dengan pengalaman
lebih dari 10 tahun dan memiliki karir yang bagus bahkan juga memiliki hanya 1
lembar CV saja.
Membuat CV harus
ringkas
Walau banyak yang menyarankan CV harus
ringkas, mungkin ada benarnya juga. Seperti dijelaskan di atas staff
recruitment perlu tahu siapa kita dalam waktu singkat. Tapi sebaliknya jika CV
dari HRD sudah sampai ke User (Bagian /Departement/Manajer tempat kita
akan bekerja) yang akan , mereka biasanya membutuhkan info lebih lanjut tentang
diri kita, terutama tentang detail pekerjaan yang pernah kita lakukan di setiap
perkerjaan / posisi kita di masa lalu. Karena sering sekali nama jabatan
tertentu akan mempunyai detail pekerjaan yang berbeda, untuk setiap perusahaan
yang berbeda, dan user ingin tahu lebih awal tentang untuk Informasi ini, untuk
menghemat waktu wawancara.
Jadinya dengan asumsi bahwa CV akan di
baca oleh orang HRD dan kadang-kadang User ikut memutuskan siapa yang
harus di pangil dalam interview, maka secara pribadi dan dari pengalaman
penulis sebagai HRD dan juga pencari kerja. Penulis selalu mengirim CV yang
sangat detail. Bisa 7-8 halaman. Tapi di halaman pertama penulis
selalu menyediakan satu ringkasan berisi setengah / satu halaman berisi data
contact dan ringkasan pengalaman kerja dan organisasi. (mungkin sejenis
executive summary). Halaman-halaman selanjutnya berisi data yang berisi detail
tentang tugas yang dilakukan dan data lain yang relevan. Dari data-data yang
ada pada penulis, cara pembuatan resume seperti ini banyak juga diadopsi oleh
berbagai Executive search / Institusi Head Hunter di
Indonesia.
Isi sebuah CV
CV sebagai representasi diri dan
kemampuan anda setidaknya berisi keterangan tentang :
- Key Personal Info (nama, alamat, email)
- Profile (gambaran singkat tentang diri anda yang menggambarkan aspirasi karir Anda dan dapat membuat employer berpikir Anda tepat untuk posisi tersebut)
- Employment (sejarah singkat pekerjaan terdahulu beserta apa yang anda lakukan. Bagi fresh graduate Anda bisa tulis pekerjaan magang atau proyek-proyek yang anda kerjakan semasa kuliah, ada baiknya mencantumkan pencapaian / prestasi terbaik yang di capai di setiap pekerjaan)
- Education and other skills (lulusan apa, pernah training apa saja, keterampilan lain yang dimiliki)
- Pengalaman organisasi (organisasi profesi, social kemasyarakatan atau organisasi kampus)
- Interests (minat dan hobi)
- Additional information (bisa berupa prestasi, karya tulis, beasiswa yang pernah diterima)
- References (referensi dari mantan atasan, dosen, tokoh masyarakat)
Saran umum
lainnya
- Buatlah CV yang berbeda untuk setiap pekerjaan yang dilamar.
- Sesuaikanlah kualifikasi yang anda tonjolkan dalam setiap CV dengan persyaratan yang dituntut dalam posisi yang dilamar.
- Yakinlah bahwa pembaca CV anda akan mengerti dengan jelas apa-apa yang Anda tulis.
- Tekankan pada prestasi Anda dan minimalkan kelemahan ( misal Anda bisa urai lebih dalam sebagai aktivis senat ketimbang IP Anda yang biasa saja).
- Print dengan kualitas yang bagus dan jangan fotokopian.
- Jangan Lupa buatlah Cover letter yang menarik juga dan kreatif sebagai pengantar CV kita.
- Untuk lamaran buat perusahaan-perusahaan besar , pemakaian bahasa Inggris sering menjadi nilai tambah.
- Terakhir, jangan pernah berbohong dengan mencantumkan yang tidak anda lakukan atau bukan Anda dalam CV.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar