Kamis, 10 Oktober 2013

Teori Organisasi Umum 1

Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa YUNANNI (ργανον, organon - alat) adalah sekelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu sosial, organisasi mempelajari tentang riset dari berbagai bidang ilmu, sosiologiekonomi, ilmu politikpsikologi, dan manajemen. Organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis).
Definisi
Ada beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang perpendapat sama dan ada pula yang berbeda. Pada dasarnya organisasi digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uangmaterialmesinmetodelingkungan dll), sarana-parasarana, data, dll yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.



Pengertian Organisasi Menurut Pendapat Para Ahli
Berikut menurut pendapat dari para ahli tentang pengertian organisasi:
1.   Stoner berpendapat  bahwa Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2.   James D. Mooney berpendapat bahwa Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.   Chester I. Bernard berpendapat bahwa Organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4.   Stephen P. Robbins berpendapat bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
5.   Rosenzweig berpendapat bahwa Organisai adalah orang-orang dalam kelompok Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama. Orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama.
6.   Matthias Aroef berpendapat bahwa Organisasi terjadi apabila sekelompok orang bekerja bersama sama untuk mencapai tujuannya.
7.   Pfiffner dan Sherwood berpendapat bahwa Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis.
8.   Bakke berpendapat bahwa Organisasi adalah sebuah sistem yang berjalan dari penggunaan, pemindahan aktivitas-aktivitas manusia yang dibebankan dan dikoordinasikan, sehingga membentuk suatu kumpulan tertentu yang terdiri dari manusia, material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam ke dalam suatu keseluruhan pemecahan persoalan.
9.   Allen berpendapat bahwa Organisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja, mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang maupun tanggung jawab dan menetapkan hubungan - hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.
Sebuah organisasi terbentuk karena dipengaruhi beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi dianggap baik apabila organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Sebuah organisasi tidak akan bisa lepas dengan yang namanya struktur organisasi. Karena STRUKTUR ORGANISASI adalah suatu aktivitas organisasi dibagi, di organisir, dan dikoordinasikan.
Menurut ERNEST DALE, adalah struktur organisasi harus memuat tentang 5 hal yaitu:
1.   Daftar pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.   Membagi jumlah beban kerja dalam tugas-tugas atau biasa disebut pembagian kerja (devision of work).
3.   Menggabungkan tugas-tugas dalam keadaan yang logis dan efisien atau departementalisasi (departmentalization).
4.   Menetapkan mekanisme untuk koordinasi.
5.   Memonitor efektivitas struktur organisasi dan melakukan penyesuaian apabila diperlukan.
Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif dan berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal yang harus dilakukan.
Partisipasi adalah keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan berarti keterlibatan jasmani semata.
Unsur-unsur
Menuruth Keith Davis ada 3 unsur penting berpartisipasi:
1.   Partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih dari pada keterlibatan secara jasmani.
2.   Kesediaan memberi sesuatu sumbangan usaha untuk mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
3.   Unsur tanggung jawab merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.
Jenis-jenis
Keith Davis juga berpendapat tentang jenis-jenis partisipasi yaitu:
ð Pikiran (psychological participation)
ð Tenaga (physical partisipation)
ð Pikiran dan tenaga
ð Keahlian
ð Barang
ð Uang
Syarat-syarat
Agar partisipasi dalam organisasi berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu:
Ø Waktu untuk dapat berpatisipasi dalam organisasi. Maksud dari waktu adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin dan di jalankan tepat waktu. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta anggota kelompok.
Ø Subyek partisipasi harus relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan tergabung dan menjadi perhatiannnya.
Ø Partisipasinya harus memiliki kemampuan dalam arti kata yang bersangkutan memiliki pemikiran yang luas dan pengalaman yang sama dengan komunikator.
Ø Partisipasinya harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif.
Ø Pihak yang bersangkutan bebas dalam melaksanakan peran serta sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Ø Partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.
Ø Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.

Bentuk-bentuk organisasi
1.   Organisasi Politik: organisasi atau kelompok yang bergerak dalam organisasi politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa. Organisasi politik dapat memuat berbagai jenis organisasi seperti kelompok advokasi yang melobi perubahan kepada politisi, lembaga think tank yang mengajukan alternatif kebijakan, partai politik yang mengajukan kandidat pada pemilihan umum, dan kelompok teroris yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politiknya. Dalam pengertian yang lebih meluas, suatu organisasi politik dapat pula dianggap sebagai suatu sistem politik jika memiliki sistem pemerintahan yang lengkap.
Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan suatu bentuk terstruktur.
2.   Organisasi Sosial: organisasi atau kelompok sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Ciri-ciri organisasi sosial
Menurut Berelson dan Steiner sebuah organisasi memiliki ciri-ciri yaitu:
ü Formalitas, merupakan organisasi sosial untuk adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi dll.
ü Hierarkhi, merupakan organisasi sosial untuk adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa dalam organisasi tersebut.
ü Besar dan Kompleks, merupakan organisasi sosial yang memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota tidak langsung (impersonal), biasa disebut “birokrasi”.
ü Lamanya (duration), merupakan organisasi sosial menunjuk diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang berpendapat bahwa organisasi sosial, memiliki cirri-ciri lain yang berhubungan dengan keberadaan organisasi itu yaitu:
ü Rumusan batas-batas operasionalnya (organisasi) jelas. Seperti keterangan sebelumnya diatas, organisasi akan mengutamakan tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dengan kata lain, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
ü Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan diakui oleh masyarakat sekitar apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berhubungan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri dll.
ü Keanggotaan formal, status dan peran.  Setiap anggota memiliki peran serta tugas masing-masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, ciri-ciri organisasi dapat dibedakan yang mana organisasi yang baik dan mana yang tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.

3.   Organisasi Mahasiswa: organisasi yang beranggotakan mahasiswa sebagai wadah kegiatan ekstra kurikuler. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampusorganisasi kemahasiswaan antar kampus, organisasi ekstra kampus maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang umumnya beranggotakan antar kampus. Contohnya bentuk organisasi mahasiswa adalah Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) baik di tingkat perguruan tinggi, antar perguruan tinggi maupun tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan berjejaring untuk mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan kemajuan Indonesia. Unit Kegiatan Mahasiswa yang biasanya disingkat UKM yaitu organisasi mahasiswa yang dibentuk berdasarkan kesamaan minat, baik di bidang olahraga, seni atau lainnya serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang bentuk atau strukturnya berbeda di setiap perguruan tinggi. Beberapa IOMS tingkat nasional memiliki legalitas berupa SK dari Dirjen DIKTI (tidak ada keharusan) dan hanya ada satu IOMS yang mewakili setiap organisasi/ikatan/himpunan di setiap ilmu di tingkat nasional. Mahasiswa Indonesia di luar negeri juga membentuk organisasi mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, atau PPI yang beranggotakan pelajar dan mahasiswa Indonesia.
Jadi, Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua anggota dan pengurus organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh keluar dari rambu-rambu utama tugas dan fungsi perguruan tinggi yaitu tri darma perguruan tinggi, tanpa kehilangan daya kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.
4.   Organisasi Olahraga: organisasi yang didirikan untuk menyediakan pertandingan berkala untuk sejumlah orang yang berkompetisi dalam suatu olahraga. Dalam bentuk sederhana, liga olahraga dapat terdiri atas kelompok atlet amatir lokal yang membentuk tim atau pun perorangan dan bertanding di akhir pekan atau hari-hari yg telah di tentukan oleh pengurus atau panitia. Liga olahraga bisa bersifat profesional internasional yang mengeluarkan banyak uang dan melibatkan lusinan tim dan ribuan pemain. Liga umumnya digunakan untuk merujuk pada kompetisi yang melibatkan tim olahraga, bukan olahraga perseorangan. Terkadang sejumlah liga dikumpulkan bersama dalam mode hirarki. Tim terbaik dari sebuah liga dapat maju ke liga yang lebih tinggi dan tim terburuk mundur ke liga yang lebih rendah. Hal ini disebut sebagai sistem liga dan umum di sejumlah cabang olahraga seperti sepak bola. Liga dapat dipecah-pecah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, yang biasa disebut sebagai divisi/konferensi. Tim kemudian bertanding untuk menjadi yang terbaik dalam divisi/liga tersebut.
Kejuaraan liga dapat diperebutkan dengan berbagai cara. Setiap tim dapat bermain dengan tim lain hingga beberapa kali pertandingan. Dalam susunan demikian, tim dengan rekor terbaik menjadi juara, berdasar pada sistem menang-imbang-kalah pada sistem poin di mana poin diberikan pada pemenang dalam jumlah tertentu bagi yang menang, imbang, atau kalah. Sementara poin bonus juga bisa ditambahkan untuk tim yang memenuhi berbagai kriteria. Banyak liga yang bergantung pada pertandingan penentuan. Tim bertanding dalam musim berkala seperti yang dilakukan dalam format liga sederhana, namun tim yang tinggi (mungkin ditentukan oleh konferensi atau divisi) maju ke penentuan.
5.   Organisasi Sekolah: organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak Sekolah.
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.
6.   Organisasi Negara:  struktur organisasi pada Kantor Kementerian baik untuk Kantor Kementerian Koordinator maupun Kementerian dalam Pemerintah Indonesia dan yang terakhir secara umum terdiri atas Menteri sebagai pemimpin dan dibantu Sekretariat Jenderal yang mempunyai beberapa biro, bagian dan subbagian kemudian Kantor Direktorat Jenderal yang mempunyai beberapa Kantor Direktorat, bagian dan subbagian dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal sebagai pelaksana sedangkan pengawas dilakukan oleh Kantor Inspektorat Jenderal yang mempunyai beberapa Inspektorat, bagian, subbagian dan auditor dipimpin oleh seorang Inspektorat Jenderal. Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri serta Pusat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri dengan melalui Sekretaris Jenderal. 
7.   Organisasi Pemuda: organisasi pergerakan pemuda yang lahir sebagai respon terhadap kuatnya hegemoni, korporatisme negara, ketidak adilan global, dan menampik penetrasi daya kritis dan radikalisme kaum muda. FPPI digagas di akhir November 1998 dalam pertemuan di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah setelah diskusi panjang "Menghitung Kekuatan Elemen Pergerakan Pasca Semanggi" antar elemen lintas jaringan Jawa-Bali.

REFERENSI: