Minggu, 04 November 2012

HUBUNGAN PEMUDA DAN SOSIALISASI



  • PEMUDA
          Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
          Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.

  • Masalah Potensi Generasi Muda
  1. Menurunnya jiwa idealisme,patriotisme dan nasionalisme
  2. Kurang pastinya masa depan yang akan dihadapi
  3. Belum seimbangnya generasi muda dgn jumlah fasilitas pendidikan
  4. Kurangnya lapangan pekerjaan
  5. Kurangnya gizi
  6. Banyak perkawinan dibawah umur
  7. Pergaulan bebas
  8. Meningkatnya kenakalan remaja
  9. Belum adanya peraturan tentang generasi muda

  • Secara garis besar, permasalahan generasi muda itu dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yang meliputi :
  1. Aspek Sosiologi Psikhologi
  2. Aspek Sosial Budaya
  3. Aspek Sosial Ekonomi
  4. Aspek Sosial Politik

  • SOSIALISASI 
          Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

  • Media Sosialisasi
  1. Orang Tua dan Keluarga
  2. Sekolah
  3. Masyarakat
  4. Teman Bermain
  5. Media Massa 

  • Tujuan Sosialisasi
  1. Agar individu tersebut dapat diberi ilmu pengetahuan
  2. Agar individu tersebut dapat berkomunikasi secara efektif dalam mengembangkan dirinya sendiri
  3. Mengendalikan fungsi-fungsi organic.
HUBUNGAN PEMUDA DAN SOSIALISASI
         Secara kelasik masa muda merupakan masa yang paling menyenangkan. Pencarian jati diri dengan melakukan berbagai hal sesuai kehendak hati, kesenangan, sex bebas, narkotika, kenakalan dan lain-lain merupakan refleksi kelebihan energi yang bermuatan negative.
         Selama ini pemuda merupakan obyek dan bukan subjek bagi pembangunan. Sehingga hanya sebagai penonton dan penikmat hasil dari pembangunan. Hal ini terjadi karena ketidak percayaangenerasi tua terhadap generasi muda. Takut akan terjadi kegagalan dan sikap mengecilkan bukan suatu sikap yang membangun generasi muda menuju ke arah yang lebih baik karena hal itu dapat mengganggu perkembangan mental pemuda. Tidak adanya kesempatan untuk melakukan pembangunan menumbuhkan suatu perasaan yang membosankan dari diri pemuda.
        Kegiatan mengasingkan diri dan membentuk kelompok-kelompok preman serta melakukan kegiatan yang meresahkan bagi masarakat umum merupakan suatu cara mereka dalam menyalurkan energy. Dengan demikian tidak dapat di salahkan jika generasi muda yang berikutnya akan demikian. Sikap imitasi/meniru prilaku dari orang lain merupakan proses belajar. Maka lingkungan juga memiliki peran yang cukup besar dalam pertumbuhan setiap insan. Lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah dan lain-lain memiliki porsi yang berbeda dalam membentuk kepribadian anak. Misal seorang anak yang tinggal di lingkungan sekolah pasti memiliki kepribadian yang berbeda dengan anak yang tinggal dilingkungan pasar.
        Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yagn dianut masyarakat. Sebagai mahluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.

Referensi :


http://berry.student.umm.ac.id/2010/07/28/pemuda-dan-sosialisasi/

http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi
http://berry.student.umm.ac.id/2010/07/28/pemuda-dan-sosialisasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar